Kapal Artomoro II Tenggelam, Polisi Selamatkan 15 Penumpang Di Atauru

0
68
KM Artomoro 2

Sejumlah 16 Warga Indonesia dari Surabaya membawa barang di kapal kargo dalam perjalanan ke Papua, saat melintasi Pulau Iiran dan Atauro mengalami kecelakaan Kapal Artomoro II tenggelam ke laut. Polisi kalautan Timor-Leste langsung melakukan tindakan penyelamatan atas 15 warga, dan satu belum ditemukan.

Komjen PNTL Henrique da Costa menerima informasi lebih dari Komandan Satuan Polisi Laut, bahwa sebuah kapal tenggelam di Iiran Atauro 15 warga berhasil diselamatkan dan pemiliknya belum ditemukan, namun Tim sedang bekerja keras untuk menemukan warga tersebut.

“Di pos Atauro ada kejadian kapal kargo asal Indonesia membawa barang dari Surabaya menuju Papua, namun saat kapal tersebut merujuk perjalanannya ke pulau Liran tenggelam ke laut,” kata Henrique di Markas UEP, Bairru Pité, Selasa (03/07).

Dari kejadian tersebut terdapat 16 awak kapal yang berada di kapal, namun 15 awak kapal telah diamankan oleh UPM di pos Akrema Atauro, kondisinya baik, namun satu diantaranya hilang dan belum ditemukan.

Kesaksian Dari Atauru

Warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Papua, pukul 11.00 mengalami bencana di laut antara Liran dan Ataúru.

Menurut perwakilan desa Bikeli Daniel Martins, tiga orang warga Berhasil Mencapai daratan Atauru di Huaruana Vikeli untuk menyelamatkan diri.

“Menurut informasi yang diterima ketiga warga tersebut, mereka keluar dari Surabaya dan berangkat ke Papua karena sedang mengerjakan proyek dari perusahaan Rajawali Diamond,” kata pemilik desa.

Di tempat yang sama, Thomas Adi Sastra, warga negara Indonesia, menceritakan bahwa dirinya meninggalkan Surabaya dengan kapal KMARTOMORO 2 untuk berlayar menuju Papua dengan membawa banyak barang.

Tiga Orang yang berhasil selmat di Atauru

“Kapal berisi banyak Tiang listrik, filter, balok putih, kayu dan elektronik, termasuk televisi,” kata Thomas.

“Kami berenam melompat dari perahu, entah kapan perahu tenggelam atau kapan seluruh perahu hanyut. Kami bertiga tetap bersama dengan alat bantu dan juga di bantu angin dan ombak mencapai Bikeli Uaruana.

Masyarakat Bikeli juga mengumpulkan kayu, terpal, dll.

Kepala Desa Bikeli juga menyuruh penduduk setempat untuk ikut mencari 13 WNI yang masih berada di laut, namun Korps Marinir (UPM) menyelamatkan mereka pada pagi hari dan hanya satu belum di temukan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here